Senin, 21 Desember 2009

Luna Tak Senasib Prita

Posted on Senin, 21 Desember 2009 by NONSTOP

  • Meski Dijertat UU ITE & Banyak Dukungan
  • Koin Peduli Luna Sepi Donatur

> Prita Dapat Pedang Keadilan
 
Korban UU Informasi Transaksi Elektronik (ITE) berjatuhan. Setelah Prita Mulyasari, kini artis Luna Maya. Namun, nasib Luna diyakini tak akan seperti Prita yang terdzalimi dan banjir dukungan serta simpati publik.

Prita mengusulkan, korban UU ITE bisa duduk bersama. "Saya senasib dengan Luna Maya. Saya pikir kami harus duduk barengmembahas masalah hukum yang berkaitan dengan UU ITE ini,"  kata Prita disela-sela penganugrahan Pedang Keadilan oleh Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) di Graha Lira, Gedung Gajah, Jalan Saharjo, Jaksel, Minggu (20/12).

Menurutnya, duduk bersama korban UU ITE ini penting untuk membicarakan dampak UU ITE ini bagi kebebasan pendapat. Prita menginginkan tidak ada orang yang bernasib seperti dirinya. "Supaya ini terakhir kalinya," harapnya.

Menurut pengamat sosial, HusinYazid, kasus Luna dan Prita punya perbedaan. "Tidak sama donk. Prita itu kan antara hak dan kewajiban. Sementara Luna ini kasusnya mengecilkan peran teman-teman media. Jelas ini sesuatu yang berbeda. Sebenarnya antara Luna dan wartawan infotainment ada hubungan saling menguntungkan. Sementara Prita itu kan terlihat jelas, dia mengalami penindasan dari Rumah Sakit Omni," kata Husin yang menjabat Direktur Puskaptis kepada Nonstop kemarin.

Bahkan, kata Husin, saat ini yang muncul dalam kasus Luna adalah arogansi dari sosoknya sebagai public figure terhadap infotainment.

"Saya tidak melihat, bahwa akan ada gerakan dari publik untuk mendukung Luna seperti mendukung Prita. Yang ada malah jadi tertawaan bahan publik," ujar Husin saat ditanya soal rencana penggalangan koin peduli untuk Luna.

Apa yang dikatakan oleh Luna, bahwa dirinya adalah korban seperti Prita, menurut Husin itu mengada-ngada. "Tidak ada yang dirugikan sebenarnya antara Luna dengan infotainment, karena infotainment kan tidak minta duit, walaupun Luna telah dilaporkan kepada pihak kepolisian,"  pungkasnya.

Dituntut Rp 1 Miliar

Gara- gara curhat di Twitter, Luna Maya kini terancam dibui enam tahun. Tak cukup itu saja, kekasih Ariel itu bisa juga didenda Rp 1 miliar.

"Luna diancam denda maksimal Rp 1 miliar," kata ketua PWI Jaya, Kamsul Hasan.

PWI, kata Samsul, menyarankan kepada seluruh infotainment agar memperkarakan Luna saja dari pada melakukan boikot. Sebab, memboikot bertentangan dengan asas kemerdekaan pers.

Selain itu, kata dia, melaporkan Luna ke polisi dimaksudkan untuk memberi pelajaran kepada Lunaagar lebih berhati-hati dalam menulis sesuatu di internet.

Beberapa hari lalu, PWI Jaya yang mendampingi perwakilan infotainment melaporkan Luna ke Polda dengan nomor laporan 3639/K/XXI/2009/SPK/UNIT I. Sang pelapor adalah R.Prio Wibowo, seorang wartawan infotainment.

Luna dilaporkan dengan tuduhan pencemaran nama baik dan atau fitnah dan atau penghinaan dan atau perbuatan tidak menyenangkan. PAsal yang dikenakan antara lain 310, 311, 315, 335 dan pasal 27 ayat 3 junto pasal 45 ayat 71 UU ITE, dengan ancaman hukuman 6 tahun dipenjara dan denda maksimal Rp.1 miliar.

Turut diajukan empat orang saksi dari infotainment yakni Bambang, Nana, Wilda, dan Eva. Selain menyertakan saksi, pelapor telah melengkapi alat bukti berupa rekaman dan transkip yang telah dicetak.

Imbauan Kamsul agar Luna tak diboikot sepertinya tak berhasil. Sebab, sudah beberapa hari ini Luna Maya dijauhi infotainment. Tak seperti biasanya, Luna selalu dikerubungi wartawan usai memandu acara Dahsyat di RCTI. Kini Luna dibiarkan melenggang mneuju mobilnya tanpa satu pertanyaan dari wartawan. Luna selalu bergegas masuk kedalam mobil Alphard hitam bernopol B261 UNA. Tidak ada satupun wartawan infotainment yang mengejar Luna.

Padahal, biasanya, setiap Luna keluar usai membawakan Dahsyat, para wartawan infotainment langsung mengerubungi Luna untuk meminta wawancara. Wartawan infotainment lebih memilih mewawancarai bintang tamu seperti The Virgin.

Konser Prita Meriah

Kemarin, sebuah konser dukungan dan penggalangan dana untuk Prita digelar di Hard Rock Cafe, Jakarta. Slank, Gigi, Andra & The Backbone, Nidji, Sherina, D'Massiv, Titi DJ dan Tora Sudiro tampil.

Panitia Konser Koin Untuk Keadilan, Andre Okta, mengatakan acara yang mereka buat bukan untuk menentang putusan pengadilan yang mengharuskan Prita membayar Rp 204 juta akibat gugatan perdata yang dilakukan Rumah Sakit Omni Internasional.

"Kami tidak ingin dipolitisi, dan kami juga tidak ingin ditunggangi," kata Andre.

Gerakan ini, kata dia, tidak bermaksud melawan pemerintahan SBY yang hanya diam menyikapi kasus Prita. "Kami hanya ingin melawan ketidakadilan semua artis dan musisi bersedia tampil sukareka. Bahkan, Hard Rock Cafe juga bersedia menyediakan tempatnya secara sukarela alias gratis," kata Andre.

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang dijadwalkan menghadiri konser, batal datang. Mantan fungsionaris Partai Golkar, Ferry Mursyidan Baldan, mengabarkan Pak Jusuf Kalla tidak bisa menghadiri koser karena sedang berada di luar kota dan memiliki acara lain di malam harinya.

Prita memang istimewa buat JK. Saat masih menjabat Wapres, JK memprotes penahanan Pritaoleh Kejakasaan Negri Tangerang. Setelah JK turun tangan, Prita pun lalu dibebaskan. Namun setelah dia lengser kasusnya berlanjut.

Konser kemarin dihadiri Tora Sudiro. Namun, Tora sempat dikaitkan dengan kasus Luna. Tora dan istrinya, Mieke, ikut menghina infotainment. Namun, Tora terlihat cuek saat tampil bersama The Cash, yang merupakan project bandnya bersama Vincent Rompies dan Desta Club 80's.

The Cash tampil membawakan lagu "Satu-satu" yang merupakan tembang milik Iwan Fals. Penampilan Tora bersama The Cash seakan menyihir penonton yang memadati Hard Rock Cafe.

Sedangkan penyanyi muda, Sherina mengaku langsung setuju saat ditawari tampil. Menurut Sherina, Prita merupakan korban ketidakadilan. "Musisi Indonesai pun banyak yang berpartisipasi, karena ini yang bisa dilakukan dalam mencari keadilan," kata Sherina.

Gara-gara kasus Prita, Sherina kini lebih berhati-hati dalam memposting tulisan di dunia maya. "Dunia online, blogging, itu kan lebih terekspos, jadi yalebih waspada," katanya.

Namun Sherina ogah berkomentar banyak soal kasus Luna Maya. "Kita kan disini mendukung Ibu Prita," kata Sherina diplomatis.

Kasus Prita bahkan telah menginspirasi Nidji membuat lagu, sebuah lagu tercipta hanya dalam hitungan hari.

Konser amal bertabur bintang Prita ditargetkan mengumpulkan uang Rp 1 miliar. "Mudah-mudahan bisa Rp 1 miliar, tadi sudah ada Rp 650 juta," kata Ketua Panitia Konser Koin untuk Keadilan PRita, Adib Hidayat.

Penonton yang datang dikenakan biaya Rp 50.000. Semua hasil penjualan tiket masuk akan diserahkan ke Prita.

Ide acara ini, menurut Adib, berasal dari dukunga jejaring sosial Twitter. "Ada 86 band yang mendaftar dalam acara ini, tapi tidak mungkin semua, karena bisa 24 jam," katanya. (DIN/OTK/YDH)

No Response to "Luna Tak Senasib Prita"

Leave A Reply