NONSTOP

Kontroversi status Twitter Luna Maya kadang disamakan dengan kasus yang terjadi pada Prita Mulyasari oleh beberapa pihak. Namun soal itu, Gusti Randa benar-benar tidak setuju. Dia menekankan jika kasus Prita dan kasus Luna sangat berbeda.

"Kalau apa yang Prita lakukan kan dia menulis kepada teman-temannya seperti mengarahkan seolah-olah telah terjadi malpraktek yang telah dilakukan salah satu rumah sakit. Itu jelas karena bisa dibilang apa yang disebut Prita itu adalah sebuah subyek hukum yang jelas, bisa menyebabkan pihak lain merasa dirugikan," terang Gusti saat ditemui di Lapangan PSSI, Senayan, Jaksel, Kamis (17/12) lalu.

Dilanjutkannya, menurutnya kasus Luna adalah kasus situasional di mana Luna melakukan suatu tindakan dalam situasi tertentu yang bisa menyebabkan suatu kelompok atau komunitas merasa tidak etis atau tersinggung.

"Tapi tindakan itu tidak melanggar hukum. Dan di KUHP nggak ada yang namanya pencemaran profesi. Saya melihat masalah ini adalah masalah kemanusiaan. Mungkin saat itu Luna lagi capek atau ngantuk, tapi dari sisi wartawan juga harus mendapatkan berita," kata Gusti.

Menurut pengacara terkenal ini, jika kasus Luna tersebut dibawa ke meja hijau, maka akan terjadi sebuah pemaksaan dalam hukum.

"Paling pol pasal yang dipakai 310, 311 tentang pencemaran nama baik dan nantinya bisa dibilang akan terjadi kriminalisasi terhadap Luna," ujarnya.

Karenanya, diharapkan oleh Gusti agar kedua belah pihak dipertemukan dan menyelesaikan permasalahan itu dengan baik-baik.

"Masalahnya kita sekarang seperti kehilangan tokoh pemersatu. Kalau dulu masih ada Eddy Sud yang biasanya selalu bisa menjadi penengah. Kalau sekarang siapa yang peduli coba? Artis dangdut baru aja kalau misalkan dipanggil Bang Rhoma pasti nggak akan mau, siapa sih lu?" katanya.